Modul 1 Mikrokontroller dan mikroprocessor
D. 7 Segment
byte pin[] = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}; //Deklarasi pin yang digunakan pada 7-segment dengan tipe data byte
void nol()
{
digitalWrite(2, LOW);
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(8, LOW);
}
void satu()
{
digitalWrite(2, HIGH);
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(8, HIGH);
}
void tiga()
{
digitalWrite(2, LOW);
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, HIGH);
}
void setup() //Semua kode dalam fungsi ini hanya dieksekusi sekali
{ for (int i = 0; i < 8; i++) //Kondisi perulangan dari 0 hingga batas kecil dari 9; Increase
{
pinMode(pin[i], OUTPUT); //Deklarasi pin yang digunakan sebagai OUTPUT
}
}
void loop() //Semua kode dalam fungsi ini di eksekusi berulang
{
nol();
delay(1000);
satu();
delay(1000);
tiga();
delay(1000);
}
1. Apa pengaruh program pin I/O terhadap seven segment?
Pada arduino terdapat pin input dan pin output. Jika mendefinisikan sebuah pin menjadi input. Maka arduino akan membaca tegangan pada pin tersebut. Sehingga jika pin tersebut kita definisikan sebagai input pada 7 segment maka 7 segement tidak akan hidup. Oleh karena saat menggunakan 7 segment menggunakan pin output
2. Apa yang terjadi jika pin VCC(5V) diganti dengan pin 3.3V?
Rekomendasi tegangan yang digunakan adalah 5V. Jika menggunakan tegangan sebesar 3.3 V maka lampu led pada 7 segment akan lebih redup dibandingkan 5V. Selain itu tegangan untuk led berkisar antara 3.3 - 5 V
Tidak ada komentar:
Posting Komentar