Hell Yeah Pointer 6

Kamis, 18 Februari 2021

Laporan 1 Modul 1 Praktikum ESD





1. Jurnal[Kembali]

2. Alat dan bahan[Kembali]

1.    Gerbang logika XOR 2 input

2.    Gerbang logika AND 3 input

3.    Gerbang logika OR 2 input

4.    Logic State

5.    Logic Probe

6.    Gerbang NOT

3. Rangkaian Simulasi[Kembali]


4. Prinsip Kerja[Kembali]

Rangkaian pada percobaan 2 terdiri atas 2 buah rangkaian yang menggunakan 1 buah gerbang XOR, 1 buah gerbang AND 3 input, 1 buah gerbang OR 2 input, logic state, dan logic probe. logic state yang terdapat pada rangkaian ini digunakan untuk mengatur input awal. Lalu logic state ini terhubung ke masing-masing input dari gerbang XOR dan AND. Untuk input dari gerbang XOR diberi nama yaitu input B dan D, input dari gerbang AND adalah A, C’, dan D. Kemudian untuk gerbang OR, inputnya adalah berupa output dari gerbang XOR dan AND. Kemudian output akhir dari gerbang OR ditunjukkan dengan logic probe yang akan berlogika 1 atau berlogika 0. Percobaan ini dapat membentuk beberapa kondisi sesuai dengan inputan awalnya.

Percobaan ini menggunakan prinsip gerbang logika. Gerbang XOR outputnya akan berlogika 1 ketika salah satu inputnya berlogika 1 (kedua input berbeda), yaitu 0 1 atau 1 0, dan akan berlogika 0 ketika kedua inputnya sama yaitu 0 0 atau 1 1. Gerbang AND outputnya akan berlogika 1 hanya ketika semua inputnya berlogika 1. Kemudian gerbang OR outputnya akan berlogika 1 ketika ada inputnya yang berlogika 1, dan akan berlogika 0 ketika semua inputnya berlogika 0.

Untuk rangkaian pertama, ketika kondisi inputan awal A, B, C, D, secara berturut-turut adalah semuanya 0, maka output yang dihasilkan adalah 0, yaitu kondisi logic probe 0. Ini terjadi karena ketika kedua input pada gerbang XOR (input B dan D) berlogika 0, maka output pada gerbang XOR adalah 0. Kemudian input gerbang AND (input A dan D) adalah 0, dan input C' adalah 1, maka outputnya juga 0. Sehingga input gerbang OR keduanya adalah 0, maka output akhirnya juga adalah 0, kondisi logic probe 0. Untuk rangkaian kedua, ketika kondisi inputan awal A, B, C, D, secara berturut-turut adalah semuanya 0, maka output yang dihasilkan adalah 0, yaitu kondisi logic probe 0. Ini terjadi karena ketika kedua input pada gerbang XOR (input B dan D) berlogika 0, maka output pada gerbang XOR adalah 0. Kemudian input gerbang AND (input A dan C) adalah 0, dan input B' adalah 1, maka outputnya juga 0. Sehingga input gerbang OR keduanya adalah 0, maka output akhirnya juga adalah 0, kondisi logic probe 0.

Untuk rangkaian pertama, ketika kondisi inputan awal A, B, C, D, secara berturut-turut adalah semuanya 1, maka output yang dihasilkan adalah 0, yaitu kondisi LED mati. Ini terjadi karena ketika kedua input pada gerbang XOR (input B dan D) berlogika 1, maka output pada gerbang XOR adalah 0. Kemudian input gerbang AND (input A dan D) adalah 1, dan input C' adalah 0, maka outputnya adalah 0. Sehingga input gerbang OR adalah 0 dan 0, maka output akhirnya adalah 0, kondisi logic probe 0. Untuk rangkaian kedua, ketika kondisi inputan awal A, B, C, D, secara berturut-turut adalah semuanya 1, maka output yang dihasilkan adalah 0, yaitu kondisi logic probe 0. Ini terjadi karena ketika kedua input pada gerbang XOR (input B dan D) berlogika 1, maka output pada gerbang XOR adalah 0. Kemudian input gerbang AND (input A dan C) adalah 1, dan input B' adalah 0, maka outputnya adalah 0. Sehingga input gerbang OR adalah 0 dan 0, maka output akhirnya adalah 0, kondisi logic probe 0. Percobaan ini dapat membentuk beberapa kondisi sesuai dengan inputan awalnya sesuai yang terdapat pada jurnal.

5. Video Praktikum[Kembali]



6. Analisa[Kembali]

Percobaan 1:
1. Bandingkan rangkaian 1 (Output H1) dan rangkaian 2 (Output H2)
Berdasarkan rangkaian 1 dan rangkaian 2. Maka dapat dilihat bahwa output dari
kedua rangkaian tersebut tidak sama meskipun memiliki gerbang yang sama
2. Jelaskan penyederhanaan persamaan aljabar boolean di modul sehingga di dapat
persamaan H1 dan H2 menggunakan hukum hukum aljabar boolean.
Pada kedua rangkaian H1 dan H2 terdapat gerbang yang sama. Pada rangkaian H1
didapatkan AC’D + B(+)D
Dimana terdapat inverter pada C, gerbang AND pada A,C dan D,Gerbang XOR pada
B dan D serta gerbang OR padahasil output AC’D dan B(+)D
Pada rangkaian H2 didapatkan ABC’ + B(+)D
Dimana terdapat inverter pada C, gerbang AND pada A,B dan C,Gerbang XOR pada
B dan D serta gerbang OR padahasil output ABC’ dan B(+)D
3. Jelaskan mengenai peta karnough beserta POS dan SOP
Peta Karnaugh atau Karnaugh Map atau K-Map adalah suatu teknik penyederhanaan
ekspresi aljabar Boole (fungsi logika aljabar Boolean) dengan cara pemetaan
SOP
Perpaduan nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 1 adalah
001, 100, dan 111, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik SOP:
f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz
atau bisa (dengan menggunakan lambang minterm),
f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 = (1, 4, 7)
POS
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 0 adalah
000, 010, 011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik POS
adalah
f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’+ z)(x + y’+ z’)
(x’+ y + z’)(x’+ y’+ z)
atau dalam bentuk lain,
f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = (0, 2, 3, 5, 6)
4. Selesaikan persamaan ajabar boolean pada modul menggunakan Peta karnough SOP
Dalam bentuk SOP maka yang dilihat adalah Y= 1. Dimana Y = H(pers1)

7. Download[Kembali]






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Akhir Modul 4

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Tujuan Perancangan 2. Hardware 3. Dasar Teori 4. Listing Program 5. Flowchart 6....